Sumenep, 6 Oktober 2024 – Komunitas Kata Bintang Kabupaten Sumenep kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi di kalangan masyarakat, terutama dalam bidang sastra anak. Kali ini, komunitas tersebut mengadakan workshop bertajuk "Sastra Anak Dwibahasa" yang diselenggarakan pada Minggu, 6 Oktober 2024, di SDN Pangarangan III. Acara ini dirancang untuk menginspirasi dan membimbing para penulis pemula maupun yang sudah berpengalaman dalam menciptakan karya sastra anak yang berkualitas dalam dua bahasa.
Menjawab Tantangan Literasi Anak di Era Globalisasi
Di era modern ini, kemampuan berbahasa menjadi salah satu aspek yang sangat penting, terutama bagi anak-anak yang kelak akan bersaing di dunia global. Menguasai lebih dari satu bahasa di usia dini dapat membuka banyak peluang bagi perkembangan masa depan mereka. Workshop "Sastra Anak Dwibahasa" hadir untuk menjawab tantangan ini dengan memberikan bekal kepada para peserta mengenai teknik menulis cerita anak dalam dua bahasa, yang merupakan keterampilan berharga di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi.
Menurut panitia penyelenggara, workshop ini diharapkan dapat menjadi wadah yang bermanfaat bagi para penulis untuk mengembangkan kreativitas mereka, tidak hanya dalam menulis cerita anak yang menghibur tetapi juga edukatif. "Sastra anak memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan memberikan pembelajaran bagi anak-anak. Melalui sastra, kita bisa menyampaikan nilai-nilai kehidupan, moral, dan budaya kepada generasi muda," ujar salah satu panitia, Achunk.
Narasumber Berkualitas dan Berpengalaman
Workshop ini menghadirkan tiga narasumber yang sangat kompeten di bidangnya. Narasumber pertama adalah Suhairi, M.Pd., seorang dosen IAIN Madura yang memiliki pengalaman panjang dalam dunia pendidikan dan literasi. Suhairi diharapkan mampu memberikan pandangan dari perspektif akademis dan praktis mengenai bagaimana memadukan elemen-elemen edukasi dalam karya sastra anak yang berbahasa Indonesia maupun bahasa asing.
Narasumber kedua, S. Herianto, adalah seorang guru, penulis, editor, dan blogger yang telah lama berkecimpung di dunia kepenulisan. Dengan latar belakangnya sebagai seorang praktisi literasi dan pengalaman mengedit serta menulis di berbagai platform, Herianto akan membagikan ilmu dan pengalaman berharga kepada peserta, terutama dalam hal bagaimana menghasilkan karya sastra yang relevan dan menarik bagi anak-anak masa kini.
Narasumber terakhir, Taufiku, adalah kepala sekolah SDN Kaped II sekaligus penulis yang produktif. Beliau akan memberikan perspektif dari sudut pandang pendidik dan praktisi sastra anak, terutama dalam hal bagaimana menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan melalui cerita yang mudah dipahami oleh anak-anak.
Kehadiran ketiga narasumber ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lengkap kepada para peserta mengenai teknik-teknik menulis sastra anak yang berkualitas, mulai dari tahap perencanaan, penulisan, hingga pengeditan. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan bimbingan langsung dari para narasumber sehingga mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam karya mereka sendiri.
Pengalaman Belajar yang Lengkap dan Menyeluruh
Workshop "Sastra Anak Dwibahasa" ini dirancang secara menyeluruh agar peserta dapat mengikuti proses belajar dengan baik. Panitia menyediakan fasilitas yang lengkap, mulai dari sertifikat keikutsertaan, snack, hingga bimbingan penuh dari para narasumber. Yang menarik, para peserta tidak hanya akan mendapatkan materi di tempat, tetapi juga akan dimasukkan ke dalam grup WhatsApp khusus. Di grup ini, peserta bisa berdiskusi lebih lanjut dengan narasumber dan sesama peserta mengenai tantangan dan perkembangan karya mereka.
Salah satu peserta, Dina, seorang penulis pemula dari Sumenep, mengatakan bahwa ia sangat menantikan acara ini. "Saya sudah lama tertarik dengan dunia sastra anak, tapi masih bingung bagaimana cara memulainya. Saya harap setelah mengikuti workshop ini, saya bisa mendapatkan ilmu dan motivasi untuk mulai menulis cerita anak yang bermutu," ujarnya.
Tantangan dan Peluang di Dunia Sastra Anak
Di balik antusiasme peserta, menulis sastra anak bukanlah hal yang mudah. Seorang penulis sastra anak harus mampu menyederhanakan ide-ide kompleks menjadi cerita yang mudah dipahami oleh anak-anak, tanpa menghilangkan esensi dari pesan moral yang ingin disampaikan. Selain itu, menulis dalam dua bahasa menambah tantangan tersendiri. Tidak hanya harus menguasai bahasa Indonesia dengan baik, penulis juga harus mampu menerjemahkan ide cerita tersebut ke dalam bahasa asing tanpa mengubah makna aslinya.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar bagi penulis sastra anak. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap pendidikan bilingual, karya-karya sastra anak dwibahasa memiliki peluang besar untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat. Selain itu, meningkatnya akses terhadap buku dan cerita melalui platform digital juga membuka kesempatan bagi penulis sastra anak untuk menjangkau audiens yang lebih luas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain.
Workshop ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta sehingga mereka dapat menghasilkan karya-karya sastra anak dwibahasa yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional. "Kami berharap, setelah mengikuti workshop ini, para peserta dapat mulai menulis dan mempublikasikan karya-karya mereka sendiri, baik melalui buku cetak maupun platform digital," tambah Achunk.
Registrasi dan Informasi Tambahan
Untuk bisa mengikuti workshop ini, peserta hanya perlu membayar biaya registrasi sebesar Rp 30.000. Biaya tersebut sudah termasuk sertifikat, snack, dan akses ke grup diskusi online yang akan membantu peserta dalam proses belajar lebih lanjut setelah workshop selesai.
Pendaftaran bisa dilakukan dengan menghubungi panitia melalui narahubung berikut:
- Achunk: 0823-3074-5337
- Linda: 0823-3064-2681
Peserta diharapkan segera mendaftar karena kuota terbatas. Workshop ini terbuka untuk umum, baik bagi mereka yang baru memulai karir di dunia kepenulisan maupun yang sudah memiliki pengalaman, tetapi ingin mengasah keterampilan menulis sastra anak dalam dua bahasa.
Manfaat dari Mengikuti Workshop Sastra Anak Dwibahasa
Mengikuti workshop seperti ini tentu memiliki banyak manfaat. Selain mendapatkan ilmu langsung dari para pakar, peserta juga bisa memperluas jaringan mereka dengan bertemu dan berdiskusi dengan penulis-penulis lain yang memiliki minat yang sama. Dalam jangka panjang, workshop ini juga dapat menjadi pintu gerbang bagi mereka yang ingin menekuni dunia kepenulisan secara profesional, khususnya di bidang sastra anak yang saat ini semakin diminati oleh penerbit dan pembaca.
Sastra anak bukan hanya soal menghibur anak-anak dengan cerita-cerita menarik, tetapi juga merupakan cara untuk membentuk generasi masa depan yang cerdas, kritis, dan berbudaya. Dengan adanya program-program seperti workshop "Sastra Anak Dwibahasa" ini, diharapkan semakin banyak penulis yang terinspirasi untuk berkarya dan memperkaya dunia literasi Indonesia dengan karya-karya yang berkualitas.
0 Comments